GenPI.co - Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji merespons kabar rumah kader parpolnya yakni Atalia Praratya digeruduk santri.
Kabar rumah Atalia yang berada di Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung digeruduk santri itu, seusai pernyataan meminta kaji ulang APBN untuk perbaikan ponpes Al Khoziny di Jatim.
Sarmuji mengatakan Atalia tak pernah memiliki maksud untuk merendahkan pesantren, saat anggota Komisi VIII DPR RI minta kaji ulang pemakaian APBN untuk perbaikan Al Khoziny.
BACA JUGA: Golkar Sebut Bahlil Lahadalia Sering Diframing Jahat, Tapi Kinerjanya Diapresiasi
“Bu Atalia tak memiliki maksud merendahkan pesantren, terutama Al Khoziny,” katanya dikutip dari JPNN, Kamis (16/10).
Dia menyebut Atalia justru sama dengan kebijakan fraksi Golkar yakni mendorong supaya pesantren masuk di RUU Sisdiknas.
BACA JUGA: Golkar Jawab Purbaya yang Sentil Bahlil, Penerapan DTSEN Disebut Butuh Waktu
Ketika itu masuk, maka lembaga pendidikan pesantren pun mempunyai hak terhadap akses anggaran pendidikan 20 persen APBN.
“Jadi negara tak hanya hadir ketika bencana. Namun juga bisa hadir secara kontiny. Sebab dasar hukumnya sudah lebih jelas,” ujarnya.
BACA JUGA: Waktu Tunggu Jemaah Haji Akan Disetarakan, Didukung Penuh Fraksi Golkar
Sarmuji menyampaikan sebenarnya peristiwa Al Khoziny tak terjadi ketika pesantren memperoleh bagian dari anggaran pendidikan 20 persen APBN.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
