Potret Buram Pekerja Anak di Pakistan: Merelakan Impian Demi Bertahan Hidup

8 hours ago 8
 Merelakan Impian Demi Bertahan Hidup - GenPI.co
Ilustrasi. Sejak usia 10 tahun, Amina terbiasa menyapu, memasak, dan mencuci di sebuah rumah kelas menengah di Karachi, kota terbesar di Pakistan. (Foto: Reuters)

GenPI.co - Sejak usia 10 tahun, Amina terbiasa menyapu, memasak, dan mencuci di sebuah rumah kelas menengah di Karachi, kota terbesar di Pakistan.

Di usianya yang ke-13, aktivitasnya masih diisi pekerjaan rumah tangga, dimulai dari pukul tujuh pagi hingga kembali setelah hari gelap.

Bersama ibunya, dia memotong sayuran, mencuci piring, dan mengepel lantai.

BACA JUGA:  Ketegangan Meningkat, Pakistan Tunjukkan Kekuatan Militer Lewat Uji Coba Rudal

"Aku benci bekerja untuk keluarga ini," katanya lirih, dilansir AFP, Selasa (21/10).

Bahkan, Minggu yang seharusnya menjadi satu-satunya hari libur, dia tetap diminta bekerja.

BACA JUGA:  Atasi Krisis Ekonomi, Pakistan Tawarkan Investasi Miliaran Dolar

"Itu sungguh tidak adil," ucapnya.

Amina hanyalah satu dari jutaan anak di Pakistan yang menjadi pekerja rumah tangga, sebuah praktik ilegal, tetapi tetap lazim.

BACA JUGA:  IMF Menyetujui Pinjaman USD 7 Miliar, Pakistan Segera Mendapatkan USD 1 Miliar

Menurut laporan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) pada 2022, satu dari empat rumah tangga di negara berpenduduk 255 juta ini mempekerjakan anak, kebanyakan perempuan berusia 10-14 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |