GenPI.co - PGRI merespons soal pernyataan Menkeu Sri Mulyani yang dimaknai guru merupakan beban bagi negara.
Ketua Badan Khusus Komunikasi dan Digitalisasi Organisasi Wijaya mengatakan PGRI menyesalkan pernyataan itu.
Pernyataan Sri Mulyani itu yakni “apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi masyarakat” viral dimaknai guru beban negara.
BACA JUGA: Sri Mulyani Pelajari Putusan MK Soal Pendidikan Gratis, Abdul Mu’ti Sebut Final
“Pernyataan ibu Menkeu berlebihan dan menyakitkan,” katanya dikutip dari JPNN.com, Rabu (20/8).
Dia mengungkapkan faktanya adalah guru terutama honorer dan yang mengabdi di pelosok, jadi garda terdepan mencerdaskan kehidupan bangsa.
BACA JUGA: Skor Turun, Sri Mulyani Tetap Masuk 10 Menteri Terbaik Kabinet Prabowo
Wijaya menyampaikan pengabdian guru memperlihatkan fakta berbeda dibanding stigma ‘beban negara’.
Dia mencontohkan di Sigi, Sulawesi Tengah, ada guru SMPN 16 yang harus mendaki bukit dan berkunjung ke rumah siswa sampai tiga kali sepekan.
BACA JUGA: Dasco Bantah Sri Mulyani Mundur Seusai Bertemu Presiden Prabowo
Hal itu dilakukan karena tidak ada akses internet dan listrik. Kemudian di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan ada guru honorer bernama Rudi Hartono.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
