GenPI.co - Gelombang panas kini terjadi lebih sering, berlangsung lebih lama hingga larut malam, dan memecahkan rekor suhu di berbagai belahan dunia.
Para dokter telah lama mengetahui bahwa suhu tinggi memberikan tekanan besar pada jantung, ginjal, dan organ vital lainnya. Namun, bagi ibu hamil, risikonya jauh lebih besar.
Kehamilan mengubah cara tubuh beradaptasi, membuat calon ibu lebih rentan terhadap dampak suhu ekstrem, terutama di tengah perubahan iklim yang kian parah.
BACA JUGA: Kuasa Hukum Ragu Vadel Badjideh Menghamili Lolly
Direktur Project HEATWAVE Anna Bershteyn mengatakan kehamilan mengubah banyak hal dalam tubuh perempuan.
"Perut yang membesar mengubah rasio antara permukaan tubuh dengan volume tubuh, sehingga panas membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar," ujarnya, dilansir AP News, Rabu (29/10).
BACA JUGA: Tips Meminimalkan Paparan Polusi Udara pada Ibu Hamil, Pakai Masker N95
Seiring bertambahnya usia kehamilan, metabolisme meningkat, tubuh membakar lebih banyak kalori, dan menghasilkan panas internal tambahan.
Jantung juga bekerja lebih keras untuk memompa darah, kondisi yang bisa memburuk di tengah suhu tinggi.
BACA JUGA: Lesti Kejora Hamil, Rizky Billar Bagi-Bagi Uang untuk Penggemar
Selain itu, ibu hamil membutuhkan lebih banyak cairan untuk tetap terhidrasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































