GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut PSI menjelma menjadi partai keluarga.
Dia mengatakan PSI selama ini tidak mempunyai catatan demokratis dalam pemilihan ketua umum, yakni sejak Grace Natalie hingga Kaesang Pangarep.
“PSI tak punya catatan demokratis dalam penunjukkan ketum. Mulai dari Grace Natalie, Giring Ganesha, hingga Kaesang Pangarep,” katanya dikutip dari JPNN.com, Senin (19/5).
BACA JUGA: Elite PSI Jakarta Ungkap Nama yang Layak Jadi Ketum, Ada Jokowi dan Kaesang
Dedi menilai PSI telah menjelma menjadi partai keluarga. Teknis dalam mencari sosok ketum pun jika melalui pemilihan hanya menjadi gimik politik.
Terlebih jika Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ikut menjadi kandidat. Menurutnya, potensi besar pemilihan melalui aklamasi.
BACA JUGA: Persilakan Jokowi Duduki Ketum PSI, Djarot: Sudah Dipecat dari PDIP
“PSI cenderung sudah jadi parpol keluarga Jokowi. Kalau pun ada teknis pemilihan, itu kemungkinan gimmick politik,” tuturnya.
Dia juga meragukan jika Jokowi nantinya kalah dalam kontestasi pencalonan ketua umum Partai Solidaritas Indonesia itu.
BACA JUGA: Jokowi Dinilai Kontroversial, Bisa Bikin PSI Perpanjang Status Partai Gurem
Dedi menilai ketika memang Jokowi menduduki kursi ketum, belum tentu mampu membawa PSI untuk bisa lolos ke Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
