
GenPI.co - Kardinal Mykola Bychok membagikan pengalaman pribadinya setelah mengikuti pemilihan Paus baru.
Tokoh Katolik tertinggi di Australia ini menyebut momen tersebut sebagai salah satu pengalaman paling berkesan sepanjang hidupnya.
Sebagai satu-satunya perwakilan dari Australia dalam konklaf yang baru saja berakhir di Roma, Kardinal Bychok merasa lega bisa sejenak memutus hubungan dengan dunia luar.
BACA JUGA: Kakak Ungkap Sisi Lain Paus Leo XIV: Peduli Imigran, Dekat dengan Paus Fransiskus
"Coba bayangkan mematikan telepon selama dua hari lebih. Rasanya sangat melegakan dan luar biasa. Kamu juga bisa coba mematikan ponsel selama 24 jam," ujarnya, dilansir The Guardian, Sabtu (10/5).
Meski proses konklaf sering digambarkan penuh misteri, Kardinal Bychok menepis anggapan bahwa pemilihan Paus berlangsung seperti yang digambarkan di film.
BACA JUGA: Kehidupan Baru di Vatikan, Paus Leo XIV Bersiap Jalani Tugas Suci
Dia menyoroti film pemenang Oscar, Conclave, yang menggambarkan proses pemilihan Paus penuh intrik politik.
"Saya sudah menonton Conclave. Menurut saya, film itu cukup kontroversial. Sepanjang film tidak ada satu pun adegan kardinal berdoa. Itu khas Hollywood yang lebih fokus pada drama ketimbang spiritualitas," tuturnya.
BACA JUGA: Paus Leo XIV Jadi Sorotan, Ini Fakta Menarik Pemimpin Baru Gereja Katolik
Kardinal Bychok lahir di Ukraina dan kini tinggal di Melbourne.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News