GenPI.co - Aktivis 98 Ubedilah Badrun menilai negara cukup menempatkan Soeharto sebagai sosok yang pernah berjasa saat menjadi presiden, tanpa gelar Pahlawan Nasional.
Pria yang akrab disapa Kang Ubed itu mengatakan pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sama saja mengkhianati penuntasan kejahatan masa lalu.
“Pemberian gelar pahlawan akan mengkhianati upaya penuntasan kejahatan HAM,” katanya dikutip dari JPNN, Sabtu (25/10).
BACA JUGA: Usulan 40 Pahlawan Nasional Hasil Kajian Daerah & Tim Ahli Sejarah, Ada Nama Soeharto
Dia pun meminta supaya pemerintahan di bawah komando Presiden Prabowo Subianto saat ini tidak mengangkat Soeharto menjadi pahlawan.
Kang Ubed menyebut Indonesia cukup menempatkan sosok Soeharto sebagai figur yang sempat berjasa ketika menduduki kursi presiden.
BACA JUGA: Aktivis 98 Nilai Soeharto Tidak Memenuhi Syarat Diberi Gelar Pahlawan Nasional
“Cukup itu saja,” tutur pengamat politik tersebut.
Menurut dia, Indonesia pun harus bisa belajar dari Korea Selatan atau Prancis dalam menempatkan para mantan presiden.
BACA JUGA: Golkar Tak Akan Mundur, Perjuangkan Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
Ubed menyebut dua negara itu menempatkan para eks presiden berada di tempat yang sama di mata hukum.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































