
GenPI.co - PDIP merespons rencana pemerintah terkait penulisan sejarang yang digagas Kemenbud di bawah Menteri Fadli Zon.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta supaya dalam penulisannya benar-benar sesuai fakta sejarah.
“Bukan ‘his stotry’, bukan story mereka yang menang. Tapi benar-benar cerita sejarah perjuangan bangsa ini,” katanya dikutip dari Antara, Senin (2/6).
BACA JUGA: PKS dan Gerindra Usul Dana Partai Naik, PDIP Sebut Negara Sedang Efisiensi
Djarot juga meminta supaya dalam penulisan ulang sejarah itu, tidak ada sejarah yang ditutupi. Bahkan sampai ada yang menyimpang.
“Jangan ditutup-tutupi, jangan disimpang-simpang. Kalau ada penulisan ulang sejarah. Itu harus dengan terbuka,” ujarnya.
BACA JUGA: PDIP Tunggu Klarifikasi Budi Arie Setiadi, Kader Dipersilakan Lapor Polisi
Dia kemudian menyinggung terkait perjalanan peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni yang sempat dilaran KOpkamtib saat masa Orde Baru.
Djarot mengungkapkan peringatan Hari Lahir Pancasila sempat dihentikan usai Presiden ke-1 Soekarno meninggal dunia pada 1970 silam.
BACA JUGA: Dugaan Fitnah ke PDIP dan BG, Budi Arie Setiadi Disebut Kekanak-kanakan
Keputusan pelarangan itu berdasar pandangan sejarawan Nugroho Notosusanto yang menyebut hari lahir Pancasila bukan 1 Juni.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News