
GenPI.co - Militer Myanmar menghentikan operasi penipuan siber besar-besaran di dekat perbatasan Thailand.
Dilansir AP News, Rabu (22/10), penggerebekan ini disebut sebagai bagian dari operasi penindakan terhadap kejahatan siber lintas negara yang dimulai sejak awal September.
Myanmar telah lama dikenal sebagai salah satu pusat kejahatan siber global, terutama yang melibatkan penipuan lewat hubungan daring dan investasi palsu.
BACA JUGA: Upaya Bebaskan Selebgram AP di Myanmar Disebut Tak Perlu Pakai Operasi TNI
Para pelaku sering merekrut pekerja dari luar negeri dengan janji pekerjaan legal, tetapi kemudian menyandera mereka dan memaksa melakukan aksi kriminal secara online.
Penggerebekan terbaru ini dilakukan di KK Park, sebuah kompleks yang sudah dikenal sebagai markas kejahatan siber.
BACA JUGA: Jumlah Korban Tewas karena Gempa Myanmar Sudah Lebih dari 1.000
Menurut surat kabar Myanma Alinn, militer menyita 30 perangkat terminal Starlink dan memastikan ada lebih dari 260 bangunan ilegal di area tersebut.
Sebanyak 2.198 orang dilaporkan telah ditahan, meski kewarganegaraan mereka belum diungkapkan.
BACA JUGA: DPR RI Bakal Usul OMSP, Jika Diplomasi untuk WNI Ditahan di Myanmar Gagal
Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX (perusahaan Elon Musk), tidak memiliki izin resmi beroperasi di Myanmar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News