
GenPI.co - Migrain bukan sakit kepala biasa, melainkan kondisi neurologis kompleks yang bisa melumpuhkan aktivitas sehari-hari, terutama bagi wanita.
Di Australia, wanita dua kali lebih mungkin mengalami migrain dibandingkan pria.
Survei Kesehatan Perempuan Nasional 2025 mencatat bahwa satu dari tiga wanita di Australia hidup dengan migrain.
BACA JUGA: 5 Bahan Protein Favorit untuk Smoothie Sehat, Kaya Nutrisi
Penderita dan peneliti sepakat bahwa sudah saatnya ada investasi besar untuk mengembangkan perawatan yang efektif serta menutup kesenjangan kesehatan yang selama ini terabaikan.
Justine Martin (54) sudah menderita migrain hemiplegia sejak usia 15 tahun.
BACA JUGA: Tak Ada Penutupan, BGN: Kantin Sekolah Bisa Berkolaborasi dengan SPPG Soal MBG
Bagi pelatih ketahanan dan penulis ini, serangan migrain yang tiba-tiba tidak hanya menyakitkan, tetapi juga mengganggu kualitas hidup secara signifikan.
"Saya tidak pernah meninggalkan rumah tanpa obat pereda nyeri dan anti-mual," ujarnya, dilansir Australian Associated Press, Rabu (15/10).
BACA JUGA: Kelapa Pilihan Tepat untuk Pola Makan Sehat, Nutrisi Lengkap
Martin menggambarkan hidupnya seperti bermain rolet, tidak pernah tahu kapan atau di mana migrain akan menyerang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News