
GenPI.co - Berbagai kalangan memprotes kebijakan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol soal penutupan beberapa tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor.
Awal mula protes tersebut saat menteri dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu batal bertemu warga pada 6 Oktober 2025.
Ketua Aliansi Masyarakat Bogor Selatan Muhsin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan diri untuk menyampaikan keluhan serta harapan.
BACA JUGA: Baleg DPR RI Sebut PPPK Berpeluang Jadi PNS Melalui RUU ASN
“Pak Menteri langsung pergi seusai simbolis tanam pohon. Ini tentu sangat mengecewakan,” katanya dikutip dari JPNN, Kamis (16/10).
Sementara itu, elite Partai Gerindra sekaligus anggota DPR RI dari Dapil Kabupaten Bogor Mulyadi mengaku geram atas kebijakan penutupan tempat wisata itu.
BACA JUGA: DPR RI Desak Polisi Usut Kematian Terapis di Jaksel, Kasus Arya Daru Disinggung
“Saya sangat geram serta marah terhaadap Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq,” tuturnya.
Dia menilai kebijakan Hanif Faisol itu sudah mengganggu iklim wisata dan investasi. Termasuk menghilangkan mata pencaharian ribuan masyarakat.
BACA JUGA: Energi untuk Rakyat, PLN dan DPRD Sumedang Sepakat Percepat Proyek Kelistrikan
Mulyadi saat reses juga menyerap aspirasi masyarakat di kawasan Puncak terkait kebijakan penutupan tempat wisata itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News