
GenPI.co - Menteri HAM Natalius Pigai menyebut pendidikan siswa di barak tidak melanggar HAM selama tidak disertai dengan hukuman fisik (corporal punishment) seperti pemukulan dan pencubitan.
Pigai menilai program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim para siswa nakal ke barak militer itu bertujuan membentuk mental, karakter, dan disiplin siswa.
“Kalau pendidikan yang berorientasi pada pembentukan disiplin, mental, karakter, dan tanggung jawab maka tidak melanggar HAM dan kami mendukung pemerintah Jabar, itu sikap kami,” kata dia, dikutip Rabu (7/5).
BACA JUGA: Bolos dan Mabuk, 29 Siswa di Purwakarta Dikirim ke Barak Militer
Dalam hal ini, Pigai mengungkapkan Kementerian HAM akan ikut mengawasi hingga memberikan masukan terhadap program Gubernur Jabar tersebut.
“Kami tidak hanya sekadar mengawasi, tapi kami akan ikut memberikan masukan-masukan,” imbuh dia.
BACA JUGA: Cianjur Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer Demi Tekan Kenakalan
Pigai juga berdiskusi dengan berbagai pihak mengenai program siswa yang dikirim ke barak militer tersebut.
“Nanti kita akan berikan masukan,” tutur dia.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Tegaskan Siswa Bermasalah di Jabar Akan Dimasukkan Barak Militer
Dia membeberkan pengawasan dan pemberian masukan itu akan dilakukan apabila pendidikan siswa di barak militer ini menjadi sistem yang disepakati secara nasional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News