GenPI.co - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD diminta untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengucapkan terima kasih atas informasi dari Mahfud MD.
"Terima kasih informasi awalnya, dan jika memang Prof. Mahfud ada data yang nanti bisa menjadi pengayaan bagi KPK, maka kami akan sangat terbuka untuk kemudian mempelajari dan menganalisisnya," kata dia, dikutip Selasa (21/10).
BACA JUGA: DPR RI Dukung Menkeu Purbaya soal Utang Whoosh, Danantara Diminta Cari Solusi
Budi menjelaskan KPK akan bertindak proaktif menindaklanjuti laporan aduan masyarakat tersebut.
"Dalam artian bahwa dari setiap informasi awal yang masyarakat sampaikan kepada KPK, KPK tentu akan melakukan pulbaket atau melakukan pengumpulan bahan keterangan lainnya untuk melengkapi informasi awal yang sudah disampaikan oleh masyarakat," papar dia.
BACA JUGA: Prasetyo Hadi Sebut Tak Ada Rencana Pakai APBN untuk Bayar Utang Whoosh
Sebagai informasi, Mahfud MD dalam kanal YouTube pribadinya Mahfud MD Official mengungkapkan ada dugaan pidana dalam bentuk penggelembungan anggaran atau mark up di proyek Whoosh.
"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," ungkap dia.
BACA JUGA: Menkeu Tegaskan APBN Tak Dipakai Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
Mahfud MD lalu mempertanyakan siapa yang menaikkan dan uang tersebut mengalir kemana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
