GenPI.co - Kandidat dari Partai Demokrat Korea Selatan Lee Jae-myung terpilih sebagai presiden dalam pemilihan cepat, Selasa (3/5).
Dilansir Reuters, kemenangan itu terjadi hanya enam bulan setelah Lee berhasil menghindari pengepungan demi memberikan suara menentang keputusan darurat militer yang diberlakukan mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Terpilihnya Lee diharapkan menandai awal perubahan besar dalam politik Korea Selatan, ekonomi terbesar keempat di Asia.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Bakal Kirim Orang Dewasa ke Barak, Dididik Semi Militer
Pemilihan ini merupakan reaksi keras publik terhadap keputusan darurat militer yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Yoon.
Partisipasi pemilih mencapai rekor tertinggi sejak 1997 dengan hampir 80% dari 44,39 juta pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara.
BACA JUGA: Jakarta Ogah Kirim Siswa Bermasalah ke Barak Militer, Pilih Taman dan Perpus
Lee menyebut hari pemungutan suara sebagai "hari penghakiman" terhadap kebijakan darurat militer Yoon dan kegagalan Partai Kekuatan Rakyat (PPP) untuk mengambil jarak dari keputusan kontroversial tersebut.
Menurut data Komisi Pemilihan Umum Nasional, Lee Jae-myung (Partai Demokrat) memperoleh 49,3% suara dan Kim Moon-soo (PPP) memperoleh 41,3% suara.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak Militer, Sikap Cak Imin Tegas
Kim secara terbuka mengakui kekalahannya dan mengucapkan selamat kepada Lee dalam pernyataan singkat kepada media.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
