Konflik di Pilkada Puncak Jaya, Komnas HAM: 2 Paslon Harus Redam Massa

1 week ago 21
 2 Paslon Harus Redam Massa - GenPI.co
Komnas HAM Papua mendesak polisi menghadirkan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Puncak Jaya untuk meredam bentrokan. (foto: Satgas Damai Cartenz)

GenPI.co - Komnas HAM Papua mendesak polisi menghadirkan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Puncak Jaya untuk meredam bentrokan pendukung.

Ketua Komnas HAM perwakilan Papua Frits Ramandey mengatakan sudah ada 12 orang meninggal dunia karena konflik politik di Pilkada 2024 di Puncak Jaya.

“Ini tidak boleh berlarut, karena korban bisa bertambah. Dua paslon harus dihadirkan untuk meredam masing-masing massa,” katanya dikutip dari JPNN.com, Selasa (8/4).

BACA JUGA:  KPU RI Tunggu Keputusan MK Terkait Permohonan Sengketa Pilkada Puncak Jaya

Dia mengungkapkan upaya perdamaian dan mediasi memang masih terus dilakukan. namun, menurutnya, yang bisa meredam hanya dua paslon itu.

Dua pasangan calon itu yakni nomor urut 1 Yuni Wonda-Mus Kogoya dan nomor urut 2 Miren Kogoya-Mendi Wonerengga.

BACA JUGA:  Bentrokan Terkait PSU Pilkada Puncak Jaya, DPR RI: Konflik Politis

“Dua pasangan calon ini adalah aktor, sehingga muncul konflik sampai ada korban jiwa,” tuturnya.

Frits juga menekankan supaya KPU Puncak Jaya bekerja dengan cepat, tanpa mengulur waktu. Sebab risikonya yakni kembali terjadi bentrokan hingga ada korban jiwa.

BACA JUGA:  Warga Mengungsi Akibat Kerusuhan Kelompok Pendukung Cabup di Puncak Jaya

“Jangan sampai ada penambahan korban jiwa. Jadi ini harus cepat,” ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |