GenPI.co - Kompolnas menyebut ada dua klaster dari sejumlah polisi yang dimutasi untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan pemerasan penonton Djakarta Warehouse Project (DWP).
“Dua klaster besar. Satu yang menggerakkan, dan satu yang digerakkan,” kata anggota Komisioner Kompolnas Choirul Anam dikutip dari Antara, Jumat (27/12).
Dia mengungkapkan untuk pemberi perintah yakni mereka yang berpangkat lebih tinggi dibandingkan lainnya. Sedangkan sisanya adalah polisi yang memeras penonton.
BACA JUGA: Kasus Pemerasan dan Perundungan, Ketua Prodi PPDS Anestesi Undip Belum Ditahan
“Dua klaster ini berkaitan dengan konsekuensi yang akan diterima dalam sidang kode etik yang akan digelar pekan depan,” ujarnya.
Anam menyampaikan Kompolnas pun merespons dengan baik terkait mutasi para anggota polisi yang terlibat pemerasan itu.
BACA JUGA: Propam Polri Amankan 18 Oknum Polisi Terkait Kasus Dugaan Pemerasan di DWP
Dia menjelaskan mutasi sejumlah anggota Polda Metro Jaya dalam rangka pemeriksaan kasus itu untuk memastikan prosesnya bisa maksimal.
“Tujuan dari pemeriksaan supaya bisa membuat terang peristiwa. Adanya pemindahan tugas itu maka tidak akan mengganggu fungsi dan tugas kepolisian,” ujarnya.
BACA JUGA: Ria Ricis Ungkap Modus Mantan Karyawan Lakukan Pemerasan, Awalnya Minta Nomor HP
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto sebelumnya melakukan rotasi pada struktur jajarannya diduga terkait adanya kasus pemerasan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
