
GenPI.co - Militer Inggris dan Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman, Rabu (30/4).
Dilansir AP News, ini merupakan serangan pertama Inggris dalam kampanye baru yang dipimpin AS terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut.
AS mengatakan telah menyerang lebih dari 1.000 target sejak memulai kampanye militernya pada 15 Maret 2025, yang diberi nama Operasi Rough Rider.
BACA JUGA: Kim Jong Un Pamer Kapal Perusak Baru, Tegaskan Kekuatan Militer Korea Utara
Serangan terbaru ini dilakukan di saat pemerintahan Donald Trump sedang melakukan negosiasi dengan Iran, pendukung utama Houthi, terkait program nuklir Teheran yang terus berkembang.
Kementerian Pertahanan Inggris menjelaskan pihaknya membidik bangunan yang digunakan Houthi untuk memproduksi pesawat nirawak (drone).
BACA JUGA: Pangkalan Ream Jadi Sorotan, Jepang dan Kamboja Pererat Hubungan Militer
Drone sebelumnya digunakan untuk menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.
Lokasi fasilitas tersebut berada sekitar 25 kilometer selatan ibu kota Yaman, Sanaa.
BACA JUGA: Pemerintah Tak Izinkan Pangkalan Militer Asing di Biak, Tokoh Papua: Demi Negara
Dalam serangan itu, pesawat tempur Typhoon FGR4 milik Angkatan Udara Kerajaan (RAF) menjatuhkan bom berpemandu Paveway IV.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News