
GenPI.co - Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut Inggris akan menghadapi laju inflasi tertinggi di antara negara ekonomi maju G7 pada 2025 dan 2026.
Dalam laporan prospek ekonomi terbarunya, IMF memproyeksikan inflasi di Inggris bisa mencapai rata-rata 3,4% pada 2025, naik dari prediksi sebelumnya sebesar 3,2%.
Meski diperkirakan menurun menjadi 2,5% pada 2026, angka tersebut masih di atas target Bank of England dan melampaui estimasi awal sebesar 2,3%.
BACA JUGA: Perubahan Iklim Merajalela, Satwa Liar di Inggris Kewalahan Hadapi Cuaca Ekstrem
Peningkatan inflasi ini sebagian besar disebabkan naiknya harga makanan, jasa perhotelan, biaya tenaga kerja, dan pajak.
Data dari Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan bahwa inflasi indeks harga konsumen (IHK) mencapai 3,8% pada Juli dan Agustus, tertinggi sejak awal 2024.
BACA JUGA: MTV Ditutup Permanen 31 Desember 2025, Dimulai dari Inggris
Menurut IMF, banyak pemicu inflasi di Inggris bersifat sementara seperti tarif air dan harga transportasi publik.
Namun, Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengingatkan bahwa hilangnya kepercayaan rumah tangga dan pelaku usaha terhadap penurunan inflasi bisa menimbulkan risiko ekonomi jangka panjang.
BACA JUGA: Klasemen Liga Primer Inggris 2025/26: Arsenal dan Manchester City Makin Perkasa
"Bank of England harus sangat hati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter. Pemangkasan suku bunga yang terlalu cepat bisa menggagalkan upaya mencapai target inflasi 2%," ujarnya, dilansir PA Media, Minggu (19/10).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News