
GenPI.co - Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan evaluasi secara menyeluruh setelah adanya kasus dokter program PPDS FK yang melakukan pemerkosaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Rektor Unpad Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan dalam evaluasi yang akan dilakukan harus dipastikan tidak ada celah apapun untuk terjadinya suatu pelanggaran hukum maupun etika dalam proses pendidikan dokter atau profesi lain.
"Unpad pun tentu tidak akan tinggal diam. Semua proses akan kita evaluasi. Jadi jangan sampai dihentikan (program PPDS) di Hasan Sadikin, tetapi proses yang berjalan tanpa kita evaluasi. Kita tetap evaluasi ke tempat lain," kata dia, Sabtu (12/4).
BACA JUGA: Peserta PPDS Wajib Jalani Tes Kesehatan Mental
Rektor menegaskan seluruh proses harus diperbaiki dan harus dipastikan supaya kejadian seperti kemarin tidak berulang kembali.
"Kami baru saja dua hari yang lalu mengirimkan surat instruksi kepada fakultas untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh," tegas dia.
BACA JUGA: Menteri PPPA Desak Hukuman Berat untuk Dokter PPDS Unpad Pelaku Pemerkosaan
Di sisi lain, kasus pemerkosaan yang dilakukan dokter PPDS FK Unpad di RSHS menjadi hikmah untuk semua pihak.
"Nah ini sedang dilakukan dan kami akan melakukan proses itu. Apabila terbukti ada celah-celah atau sesuatu yang belum memadai, kami pun akan men-stop dulu pendidikan itu. Tidak hanya di anestesi, tapi di tempat lain sampai dipastikan seluruh pendidikan ini dapat diyakini memiliki sistem yang baik untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan" ungkap dia.
BACA JUGA: Keji! Korban Pemerkosaan Dokter PPDS Unpad Jadi 3 Orang
Selain itu, peristiwa ini menjadi momen yang baik untuk merevisi seluruh kurikulum di institusi pendidikan khususnya Fakultas Kedokteran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News