GenPI.co - Politikus PDIP Mohamad Guntur Romli menentang usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto.
Guntur Romli menyatakan tidak setuju usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional itu mengingat gerakan mahasiswa.
Dia mengatakan mahasiswa yang memprotes Soeharto nantinya akan dianggap sebagai pengkhianat ketika mantan Pangkostrad tersebut menjadi Pahlawan Nasional.
BACA JUGA: Golkar Sebut Soeharto Berjasa Besar, Layak Diberi Gelar Pahlawan Nasional
“Ketika Soeharto diangkat pahlawan, otomatis mahasiswa ’98 yang menggerakkan reformasi akan disebut penjahat dan pengkhianat,” katanya dikutip dari JPNN, Jumat (24/10).
Guntur Romli kemudian mengungkapkan beberapa peristiwa kelam yang terjadi pada masa pemerintahan Soeharto.
BACA JUGA: Kemensos Sebut Kajian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Segera Selesai
Menurutnya, sejumlah peristiwa kelam tersebut juga bisa berubah narasi setelah Soeharto mendapat gelar Pahlawan Nasional.
Peristiwa itu di antaranya kejadian 1966, penembakan misterius 1982, Talangsari 1989, penghilangan paksa 1997-1998.
BACA JUGA: Wacana Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Abidin Fikri: Bisa Mencederai Keadilan
Selanjutnya kejadian kerusuhan Mei 1998. Sejumlah kejadian itu bisa menjadi aksi pembenaran setelah Soeharto diberi gelar pahlawan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































