GenPI.co - Meski gencatan senjata belum sepenuhnya stabil, warga Gaza yang sempat mengungsi kini mulai kembali ke tempat tinggal mereka.
Namun, harapan untuk pulang ke rumah berubah menjadi duka.
Rumah yang dulu menjadi tempat berlindung kini tidak lebih dari tumpukan puing.
BACA JUGA: Dua Tahun Perang Israel-Hamas: Statistik Kehancuran Gaza Terungkap
Di barat laut Kota Gaza, jalan yang sunyi dipenuhi reruntuhan beton, sisa-sisa bangunan apartemen yang hancur akibat perang antara Israel dengan Hamas.
Di tengah kehancuran itu, Hossam Majed (31) berdiri di atas puing rumahnya.
BACA JUGA: Warga Jerman Gelar Aksi Damai, Soroti Krisis Kemanusiaan di Gaza
Dia menyelamatkan beberapa barang, termasuk furnitur dan sebuah tangki air besar, sangat berharga di tengah kelangkaan air bersih.
Sembari menanti keluarganya kembali, Hossam mendirikan tempat berteduh seadanya.
BACA JUGA: Kalkulasi Politik di Balik Perang Gaza, Bukan Hanya Soal Sandera
"Makanan lebih mahal di sini dibandingkan wilayah selatan. Tidak ada listrik, air, dan internet. Saya harus berjalan satu setengah kilometer hanya untuk mengisi dua wadah air," ujarnya, dilansir AFP, Jumat (17/10).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
