Dilema Iklim China: Pemimpin Energi Hijau, Tetapi Masih Jadi Raja Batu Bara

6 hours ago 8
 Pemimpin Energi Hijau, Tetapi Masih Jadi Raja Batu Bara - GenPI.co
Ilustrasi.Sebagai negara dengan emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, peran China sangat krusial dalam menentukan keberhasilan upaya global mengatasi krisis iklim. Foto: envato elements/By APchannel

GenPI.co - China kini berada di tengah paradoks energi. Menjadi pemimpin global dalam transisi energi, tetapi di saat yang sama, proyek pembangkit batu bara justru berkembang pesat.

Dilansir AFP, Senin (20/10), sebagai negara dengan emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, peran China sangat krusial dalam menentukan keberhasilan upaya global mengatasi krisis iklim.

Di satu sisi, pencapaiannya mengesankan. Ladang surya membentang di padang pasir dan kapasitas energi terbarukan yang dipasang melampaui total kapasitas Amerika Serikat.

BACA JUGA:  Kurangi Emisi dan Bangun Ekonomi Hijau, China Ambil Peran di Masa Depan Energi Dunia

Komitmen Presiden Xi Jinping untuk mengurangi emisi menjadi tonggak penting dalam kebijakan iklim China.

Namun, di sisi lain, penggunaan batu bara justru meningkat.

BACA JUGA:  Kejuaraan Wushu Dunia 2025: Krisdayanti Wakili Indonesia di China

Pada paruh pertama 2024, China menyumbang 93% dari pembangunan pembangkit batu bara baru secara global, menurut laporan Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA).

Menurut analis energi senior Muyi Yang, pendekatan China bisa dijelaskan sebagai strategi "bangun dulu, hancurkan kemudian".

BACA JUGA:  Kalah Tipis dari China, Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala Suhandinata

Pemerintah enggan meninggalkan sistem energi lama sebelum memastikan bahwa energi terbarukan benar-benar stabil dan andal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |