
GenPI.co - Target Trump berikutnya: mengambil alih manajemen daerah khusus ibu kota, Washington DC. Presiden Donald Trump jengkel: ibu kota Amerika tidak aman, kotor, dan taman-tamannya tidak tertata indah.
Langkahnya dimulai Jumat malam kemarin. Trump menurunkan begitu banyak polisi Federal ke pusat kota DC. Tujuannya: mencegah keributan remaja yang selalu terjadi Jumat larut malam. Terutama setelah bubaran bar dan klub-klub malam.
Trump mengeluarkan keputusan darurat. Itu memang masih berada di kewenangannya. Pengerahan polisi "pusat" itu akan dilakukan seminggu --tapi bisa diperpanjang. Berita terakhir: diperpanjang.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Perusuh Bahagia
Wali Kota DC Muriel Elizabeth Bowser tidak memberi reaksi melawan. Pilih diam. Dia tahu Trump sangat membencinyi.
Sebenarnya Bowser istimewa. Sejak sekolah. Sampai lulus sebagai sarjana sejarah. Lalu master di bidang manajemen. Baru Dua wanita yang berhasil menjadi wali kota di DC --dia yang kedua. Sangat berhasil. Sampai terpilih lagi. Lalu terpilih lagi untuk periode ketiga sekarang ini.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Umur Baru
Persentase kemenangannyi pun tidak main-main. Selalu menang mutlak: di atas 70 persen.
Sebagai presiden, Trump merasa malu ibu kota negaranya tidak aman dan kotor. Tapi ukuran penilaian itu memang subyektif.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Orang Ketiga
Di mata turis seperti Anda, mungkin DC sudah sangat bersih dan tertata. Bandingan Anda: kota Anda sendiri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News