Catatan Dahlan Iskan: Takdir Al Khoziny

3 hours ago 5
 Takdir Al Khoziny - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Saya ke Al Khoziny. Kemarin. Duka akibat runtuhnya bangunan baru di pondok pesantren itu sudah mulai cair. Reruntuhan bangunan empat lantai yang roboh itu sudah bersih. Lokasi bangunan itu sudah jadi hamparan yang dipasangi pita polisi.

Santri tingkat tsanawiyah dan aliyah (SMP dan SMA) sudah mulai belajar lagi. Pun yang kuliah S-1 maupun S-2. Tinggal yang tingkat ibtida'iyah (SD) yang masih diliburkan.

"Lebih 75 persen santri di sini berasal dari Madura," ujar Gus Abdul Muid Mujib, salah satu pengasuh inti pondok Al Khoziny.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Setahun Bertahap

Pengasuh utamanya adalah KH Raden Abdus Salam Mujib. Ia putra tertua dari 12 bersaudara --enam di antaranya laki-laki. Enam laki-laki itulah yang  bersatu padu mengasuh Al Khoziny.

Gus Abdul Muid alumnus Al Khoziny. S-1 nya di Syafiiyah Jakarta. Sedang Gus Salam, si sulung, adalah alumnus pondok Sarang, Rembang. Lalu kuliah di Makkah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Cheng Li Wun

Para alumnus Al Khoziny sangat aktif membantu pemulihan pasca bencana yang menewaskan 63 santri itu. Semua orang tua yang berduka  akan diberangkatkan umrah. Ke Makkah dan Madinah. Tahun depan.

Para alumni juga menggalang dana untuk menyekolahkan korban yang luka-luka sampai kelak lulus S-2.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Siapa Mikir

Salah satu alumnus yang sekarang masih hidup adalah: Kiai Asep Saifuddin Chalim, pemilik pondok pesantren Amanatul Ummah di Pacet. Pesantren kiai Asep berkembang amat cepat. Luas tanahnya lebih 100 hektare. Santrinya melebihi 30.000. perguruan tingginya sudah meluluskan S-3 beberapa angkatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |