Catatan Dahlan Iskan: Embun Diktator

6 hours ago 6
 Embun Diktator - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Diktator sudah menemukan jalan keluar untuk mengatasi kelemahannya. Ada yang belum. Berarti demokrasi juga harus bisa menemukan cara mengatasi kelemahannya. Ada yang sudah.

Kesimpulan itu datang dari dialog santai para mahasiswa Indonesia di kota kecil Rizhao, Shandong.

Di kota sekecil Rizhao pun sudah ada 20 mahasiswa dari Indonesia. Termasuk Della si gadis embun anak seorang sopir dari Muncar, Banyuwangi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ganbai Ganbai

Kami ngobrol serius di atas pasir –usai menikmati matahari terbit dari dalam air. Pantai ini memang terkenal sebagai tempat terbaik melihat matahari terbit. Rizhao berada dua jam lewat jalan tol dari kota Qingdao –yang terkenal dengan produksi birnya itu.

Pancingan awalnya datang dari dokter ahli jantung, dr Jagaddhito Probokusumo, yang ikut dalam dialog itu. Dokter Dhito lagi memperdalam ilmu jantung di RS Pusat Jantung di Rizhao. Satu tahun. Sampai November depan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ariono Taufiq

"Mengapa Tiongkok bisa maju dengan cepat, bisa membuat kota begini bersih tertata, sampai pun kota sekecil Rizhao. Apakah karena pakai cara diktator?"

Tentu harus diakui memang begitu. Tapi diktator saja tidak cukup. Diktator memiliki sisi kelemahannya yang fatal: semena-mena.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bambu Lentur

Memang akan lebih baik kalau bisa mencari diktator yang baik hati. Tapi Anda sudah tahu: tidak gampang mencari seorang diktator yang baik hati. Singapura beruntung dapat sosok itu: Lee Kuan Yew.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |