Catatan Dahlan Iskan: De-kock Andani

3 weeks ago 23
 De-kock Andani - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Nama Dr Achmad Mochtar sama populernya dengan nama Jendral de Kock di Bukittinggi. Yang pertama menjadi nama resmi rumah sakit umum daerah di sana. Yang kedua jadi nama universitas swasta di kota itu.

Berarti nama Achmad Mochtar tidak dilupakan --setidaknya di daerah asalnya: Sumatera Barat. Apalagi RSUD itu kini jadi andalan provinsi: sudah naik ke kelas A.

Rumah sakit itu sendiri awalnya bernama Spitaal Fort de Kock. Spitaal berkonotasi ke hospital. Rumah sakit. Yakni rumah sakit dekat Benteng de Kock.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Beban Negara

Benteng itu diberi nama de Kock karena jasa jendral Hendrik Merkus de Kock dalam memenangkan Perang Padri di Sumbar. Pusatnya di Bukittinggi. Di situ de Kock membangun benteng pertahanan Belanda. Peninggalan benteng itu masih ada. Sampai sekarang. Jadi obyek wisata.

Anda masih ingat Perang Padri: 1821- 1829. Berarti Anda juga ingat: di tengah perang itu, di tahun 1825, meletus Perang Diponegoro di Magelang dan sekitarnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Telat Merdeka

Setelah sukses di Perang Padri itu Merkus de Kock naik pangkat jadi jendral. Lalu menjadi Gubernur Jendral, penguasa tertinggi Hindia Belanda --kini disebut Indonesia.

Ketika Pangeran Diponegoro ditipu dan ditangkap Belanda Gubernur Jendralnya sudah dijabat de Kock.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pesta Apa

Boleh dikata de Kock adalah pendiri kota Bukittinggi. Setelah benteng itu dibangun --1825-- mulailah ada kehidupan di sekitarnya: asrama tentara, rumah sakit dan seterusnya. Belum ada nama Bukittinggi di tahun itu. Nama Bukittinggi baru muncul setelah Jepang menguasai Sumbar. Barulah saat itu pemukiman kecil di sekitar Fort de Kock yang ketinggiannya 900 meter itu oleh Jepang diberi nama Bukit Tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Read Entire Article
Kuliner | Cerita | | |