
GenPI.co - Badan Gizi Nasional telah menyusun strategi untuk mencegah terulangnya keracunan makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pihaknya memperketat dan meningkatkan standar operasional prosedur dalam suplai MBG.
Peningkatan SOP ini setelah evaluasi penyebab keracunan, salah satunya yakni waktu memasak di dapur oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlalu lama.
BACA JUGA: BGN Baru Wacanakan Kompensasi Seusai Muncul Kasus Keracunan MBG
“Bahan baku sekarang harus bagus, fresh. Jadi SPPG di belakang harus berani menolak kalau bahan jelek,” katanya dikutip dari JPNN.com, Selasa (20/5).
Kemudian juga mempersingkat waktu pengirimannya. Sebab bahan baku segar pun jika tidak tepat tiba di sekolah, bisa memengaruhi kesegarannya.
BACA JUGA: Ratusan Siswa di Bogor Keracunan MBG, SPPG Disemprit BGN
Oleh karena itu, proses distribusi MBG dari dapur SPPG menuju ke sekolah penerima manfaat harus dipangkas.
“Delivery harus cepat dan ketika sampai di sekolah, tidak boleh terlalu lama disimpan. Harus langsung dimakan,” ujarnya.
BACA JUGA: Sudah Ada BPJS Tapi BGN Kaji Asuransi, DPR RI: Buang Duit Lagi?
Pihak sekolah dan pengawas juga wajib mengecek ulang setelah MBG tiba di sekolah. Jika memang kondisinya jelek, maka tidak akan diberikan ke siswa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News