GenPI.co - Saham sektor pariwisata dan ritel Jepang merosot tajam setelah pemerintah China meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Jepang.
Dilansir AFP, Senin (17/11), seruan tersebut muncul sebagai respons atas pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai kemungkinan intervensi militer jika terjadi serangan terhadap Taiwan.
Seorang pejabat senior Jepang dikabarkan telah tiba di China untuk meredakan ketegangan diplomatik yang meningkat sejak komentar Takaichi yang menyebut situasi darurat Taiwan bisa mengancam kelangsungan hidup Jepang.
BACA JUGA: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Jepang dan Korea Selatan Siaga Penuh
Taiwan hanya berjarak sekitar 100 km dari pulau terdekat Jepang.
China menjadi sumber wisatawan terbesar Jepang, dengan sekitar 7,5 juta pengunjung dalam sembilan bulan pertama 2025.
BACA JUGA: Tegas ke Xi Jinping, PM Jepang Soroti Laut Cina Selatan dan HAM di Xinjiang
Dorongan pelemahan yen membuat wisatawan China menghabiskan lebih dari satu miliar dolar per bulan pada kuartal ketiga atau hampir 30% dari total belanja turis asing.
Ketergantungan Jepang pada wisatawan asal China membuat investor gelisah terhadap dampak pembatasan perjalanan tersebut.
BACA JUGA: Jepang Sukses Luncurkan Roket Terkuat H3, Bawa Kargo ke Stasiun Luar Angkasa
Kecemasan pasar segera terlihat. Saham Shiseido melorot 9%, Mitsukoshi turun 11,3%, dan Pan Pacific anjlok 5,3%.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































