GenPI.co - Pemerintah federal Amerika Serikat membekukan dana hibah senilai lebih dari USD 2,2 miliar dan kontrak senilai USD 60 juta untuk Universitas Harvard, Rabu (16/4).
Dilansir AP News, keputusan itu diambil setelah Harvard menolak permintaan Presiden Donald Trump yang ingin membatasi aktivisme mahasiswa di kampus.
Langkah tersebut menjadi yang ketujuh kalinya pemerintahan Trump membekukan dana untuk universitas elite sebagai bagian dari upaya memaksa kampus mengikuti agenda politiknya.
BACA JUGA: Kirim Surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Donald Trump Sorot Program Nuklir
Posisi keuangan yang kuat membuat Harvard dianggap mampu menantang tekanan politik dari pemerintah.
Pemerintahan Trump menuntut berbagai perubahan besar, seperti reformasi kepemimpinan kampus, kebijakan penerimaan mahasiswa, dan evaluasi ulang terhadap pandangan tentang keberagaman.
BACA JUGA: Ekonomi Jerman Diperkirakan Nyaris Stagnan di 2025, Tarif Trump Jadi Ancaman
Pemerintah juga meminta Harvard untuk mencabut pengakuan terhadap beberapa klub mahasiswa.
Presiden Harvard Alan Garber menegaskan pihaknya tidak akan tunduk.
BACA JUGA: Ajukan Permintaan Bertemu Donald Trump, Prabowo Subianto: Mudah-mudahan
Menurut Garber, universitas tidak akan menyerahkan independensinya atau hak konstitusionalnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
