GenPI.co - Peneliti dari Citra Institute Efriza menyebut kemungkinan Bahlil Lahadalia digulingkan dari kursi Ketum Partai Golkar cukup tinggi, karena terlalu dekat dengan Jokowi.
“Tingkat kemungkinannya cukup tinggi. Terlebih kondisi politik setelah amnesti dan abolisi dari Presiden Prabowo,” katanya dikutip dari JPNN, Selasa (5/8).
Prabowo sebelumnya diketahui memberikan amnesti ke politikus PDIP Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada eks Mendag Tom Lembong.
BACA JUGA: Bahlil Lahadalia dan Nusron Wahid Bantah Isu Munaslub Golkar
Efriza pun yakin kondisi internal partai berlambang pohon beringin itu ada kelompok yang merasa tak diakomodir dalam kepemimpinan Bahlil.
“Isu munaslub bisa terbentuk kaena kepemimpinan Balil yang dinilai tidak solid mendukung Prabowo. Sebab lebih loyak ke Jokowi,” ujarnya.
BACA JUGA: Muncul Isu Munaslub Golkar untuk Ganti Bahlil Lahadalia, Dibantah Nurdin Halid
Menurut dia,gaya kepemimpinan Bahlil saat ini tidak menguntungkan untuk agenda politik penguasa.
Kemudian juga ada kekhawatiran kedekatan Bahlil dengan Jokowi ini akan menghambat penyelarasan partai dengan pemerintahan Presiden Prabowo.
BACA JUGA: Bahlil Lahadalia Soal Kepala Daerah Dipilih Rakyat, Disebut Hanya Berdampak Negatif
“Sebagian elite Golkar bisa menganggap loyalitas terhadap Jokowi yang sudah tidak menjabat presiden, tidak lagi strategis,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
