
GenPI.co - Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra mengungkapkan ada sejumlah tanda anak berpotensi terjerumus tindak kejahatan.
Novi mengatakan salah satu tandanya yakni saat anak kesulitan untuk berkomunikasi dengan keluarga, terutama orang tua.
“Tanda paling menonjol saat dia sudah mulai sulit melakukan kebersamaan dengan keluarga,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (30/7).
BACA JUGA: Tips Mencegah Perilaku Kejahatan Anak, Ajari Mengelola Emosi
Kemudian anak mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam membangun aktivitas bermanfaat.
Dia mengungkapkan faktor yang bisa mendorong anak bertindak kejahatan yakni dipengaruhi hormon kortisol (stres) di posisi tinggi, hingga menekan kerja otak.
BACA JUGA: Ajak Orang Tua Eksplorasi Potensi Anak, Morinaga Gelar Door of Future
Novi menjelaskan dorongan tindakan kekerasan itu oleh bagian otak reptile yang biasanya merespons ketika ada suasana mengancam.
“Biasanya pilihan manusia itu menyerang balik, diam atau lari. Maka ketika dipancing emosinya, tertekan, dia merespons memakai otak reptile, bukan nalar,” ujarnya.
BACA JUGA: Tips Agar Anak Tidak Terjerumus ke Dunia Kejahatan, Ajak Kegiatan Bersama
Dia pun menyarankan supaya orang tua memberi stimulasi kegiatan fisik secara reguler, semisal olaharaga, ketika anak berpotensi terlibat kejahatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News