GenPI.co - Polisi Filipina dan sejumlah tim penegak hukum dikerahkan untuk menangkap 18 tersangka dalam skandal korupsi proyek pengendalian banjir.
Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengatakan kasus tersebut memicu protes besar dan memaksa sejumlah pemimpin kongres mundur dari jabatannya.
Marcos berupaya meredakan kemarahan publik atas dugaan korupsi besar-besaran yang menyebabkan banyak proyek pengendalian banjir bermasalah, mulai dari tidak memenuhi standar, rusak, hingga tidak pernah dibangun.
BACA JUGA: KPK Pamer Setoran Rp883 Miliar ke Taspen, Hasil Rampasan Korupsi Investasi Fiktif
Filipina kerap dilanda topan mematikan, banjir, dan cuaca ekstrem.
Surat perintah penggeledahan dikeluarkan pengadilan antikorupsi khusus, Sandiganbayan, terhadap mantan anggota DPR Zaldy Co yang telah melarikan diri.
BACA JUGA: Kejagung Cegah 5 Orang ke Luar Negeri karena Korupsi pajak, Ada Pejabat DJP
Perintah serupa juga ditujukan kepada 17 tersangka lain, termasuk sejumlah insinyur pemerintah dan eksekutif Sunwest Corp.
Mereka diduga terlibat penyimpangan dalam proyek pengendalian banjir di Provinsi Oriental Mindoro.
BACA JUGA: KPK Belum Ada Rencana Panggil Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Jalan di Sumut
Jaksa merekomendasikan tidak ada pemberian jaminan karena besarnya nilai penyimpangan dalam proyek tanggul sungai senilai 289 juta peso (USD 4,8 juta).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































