GenPI.co - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mengungkap pernyataan Ketum PSI Kaesang Pangarep yang menyebut elektabilitas sia-sia tanpa isi tas, memiliki sejumlah tafsir.
Jamiluddin mengatakan penyataan Kaesang itu menunjukkan adanya upaya menang di pemilu dengan memakai uang, bukan elektabilitas.
“Makna pertama ini berbahaya. Sebab isi tas dipakai untuk mendulang suara,” katanya dikutip dari JPNN, Jumat (21/11).
BACA JUGA: Tokoh dan eks NasDem Sulteng Gabung PSI, Agus Lamakarate Disapa Kaesang
Dia juga menyampaikan pernyataan soal isi tas itu bisa dipandang Kaesang menoleransi politik uang.
“Bisa dimaknai Kaesang seolah menoleransi politik uang di pemilu. Sikap itu tentu akan melanggengkan politik uang untuk menang,” ujarnya.
BACA JUGA: Heboh Kaesang Pangarep ke Pasar di Palu, Diteriaki Hidup Jokowi
Pengamat dari Universitas Esa Unggul itu menilai pada Pemilu 2029 politik uang akan semakin marak, setelah adanya pernyataan Kesang soal isi tas.
“Ini bisa semakin menjauhkan legislator dari amanah. Mereka dipilih bukan karena diyakini memperjuangkan aspirasi, tapi semata transaksi uang,” tuturnya.
BACA JUGA: Jadi Anak Buah Kaesang Pangarep, Putra Gubernur Sumbar Diharap Tambah Kursi DPRD
Kaesang sebelumnya menyatakan elektabilitas yang tinggi hanya akan sia-sia tanpa adanya “isi tas” dalam kontestasi pemilu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































