GenPI.co - Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) mengungkapkan mendiang diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan pernah mengakses layanan kesehatan mental secara daring.
"Kami menemukan pada almarhum ada riwayat dimana berupaya untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring. Terakhir kali dari data-data yang dihimpun, kami melihat kurang lebih pada tahun 2013 dan 2021," kata perwakilan Apsifor Himpsi Nathanael EJ Sumampouw, dikutip Rabu (30/7).
Nathanael menyebutkan di situasi akhir kehidupan Arya Daru mengalami satu tekanan psikologis.
BACA JUGA: Tak Ada Jejak DNA atau Sidik Jari Lain di Kamar Arya Daru, Lakban Dibeli Bareng Istri
"Lalu berkaitan dengan perilaku "self harm", memang itu sesuatu yang umumnya pada beberapa kasus dilakukan individu," ungkap dia.
Nathanael membeberkan Arya Daru dipersepsikan oleh rekan kerja sebagai kolega yang sangat positif, bertanggung jawab, dan tempat bertanya.
BACA JUGA: Polisi Tegaskan Tak Ada Tanda Kekerasan dan Unsur Pidana Kematian Diplomat Arya Daru
Arya Daru juga sosok yang memberikan motivasi kepada rekan kerja junior.
Dalam kasus kematian diplomat Kemlu ini, Apsifor Himpsi mengungkapkan sejumlah temuan.
BACA JUGA: Sebut Kematian Arya Daru Tak Harus jadi Tontonan Publik, Kemlu Minta Tak Spekulatif
Himpsi mewawancarai secara mendalam keluarga, rekan kerja, atasan dan individu-individu yang mengenal almarhum.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
