GenPI.co - Anggota Komisi II DPR RI Jazuli Juwaini kritik langkah Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Halilul Khairi yang menggelar studi banding ke Cambridge.
Hal tersebut disampaikan saat Komisi II DPR RI rapat kerja yang dihadiri Wamendagri Bima Aria Sugiarto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/11).
Politikus PKS itu awalnya menyebut Kemendagri perlu membuat hal yang penting untuk kemajuan demokrasi Indonesia.
BACA JUGA: DPRD Jawa Barat Kritik Proyek Gapura Gedung Sate, Disebut Salah Kaprah
“Pendidikan politik itu penting. Gen Z sudah tak terlalu tertarik ikut memilih, meski partisipasi pemilih lebih tinggi dari AS,” katanya dikutip dari JPNN, Rabu (26/11).
Menurut dia, negara perlu menambah anggaran untuk digelontorkan ke Dirjen di Kemendagri yang mengurusi pendidikan politik.
BACA JUGA: DPR RI Soroti Jasa Nikah Siri di TikTok, Negara Diminta Bertindak
“KPU memberikan pendidikan pemilih, sedangkan Kemendari pendidikan politik. Jangan lima tahun sekali orang diajari politik. Tapi lima tahun harus terdidik,” tuturnya.
Jazuli kemudian menyinggung digelontorkannya anggaran supaya Rektor IPDB bisa menggelar studi banding ke Cambridge, Inggris.
BACA JUGA: PDIP Soal Gugatan MD3, Anggota DPR RI Bisa Diganti Setiap 5 Tahun
“DPR saja semua kunjungan ke luar negeri dibatalin. Rektor IPDN studi banding ke Cambridge. Ini rektor IPDB ke Cambridge,” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
