GenPI.co - Praktisi hukum hiburan dari Arma Law Of-Counsel Barry Maheswara menilai perizinan menjadi masalah terbesar di industri film Indonesia.
"Mulai dari kita bicara klaim hak cipta, dari penggunaan komponen lagu atau musik yang ada dalam karya film tersebut yang belum memiliki izin," kata Barry, Jumat (21/11).
Barry Maheswara mengatakan terkadang film yang sudah ditayangkan belum mempunyai perizinan yang tuntas.
BACA JUGA: Film Pangku Menang FFI 2025, Reza Rahadian Menangis Teringat Doa Ibu
Menurut Barry Maheswara, masalah perizinan itu sering luput dari perhatian para produser film.
Barry Maheswara juga menilai izin penggunaan lagu juga sering menjadi masalah dalam produksi film.
BACA JUGA: Film Wasiat Warisan: Perpaduan Drama dan Komedi Penuh Budaya Batak
Oleh karena itu, Barry Maheswara mengimbau para pembuat film atau kreator untuk memperhatikan perizinan.
Selain itu, Barry Maheswara juga mengimbau pembuat film memperhatikan hak kepemilikan aset atau produk serta hak cipta dalam komponen-komponen produksi.
BACA JUGA: Pierce Brosnan Buka Peluang Bintangi Film James Bond, Daniel Craig Bagaimana?
Menurut Barry Maheswara, hal tersebut akan mencegah kemunculan masalah hukum.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































