GenPI.co - Sering kali anak-anak dan remaja yang terpengaruh oleh peristiwa traumatis tidak mengenali gejala-gejala yang mereka alami.
Sebagian besar anak tidak menyadari bahwa mereka mengalami trauma karena tingginya frekuensi kejadian buruk, yang pada akhirnya membuat gagasan tentang, misalnya, pelecehan atau pengabaian menjadi pengalaman yang "normal".
Hal ini juga berlaku bagi pengasuh yang biasanya memiliki tantangan dalam mengidentifikasi gejala-gejala trauma.
BACA JUGA: Tips Agar Kondisi Anak dengan Sindrom Nefrotik Tidak Kambuh
Dilansir Help Guide, berikut beberapa tanda dan gejala umum yang umum terjadi pada anak-anak dan remaja yang pernah mengalami peristiwa traumatis.
1. Hiperwaspada/hiperarousal
Ini adalah kondisi abnormal berupa peningkatan respons terhadap rangsangan yang disertai gejala fisiologis dan psikologis, misalnya peningkatan kewaspadaan, peningkatan denyut jantung dan pernapasan.
Sebagian besar anak yang mengalami trauma tidak menyukai suara keras dan tiba-tiba dan sering merasa "gelisah" atau tampak "terbelalak" karena waspada terhadap potensi bahaya.
2. Penghindaran
Penghindaran untuk berpikir atau berbicara tentang peristiwa traumatis atau tempat, aktivitas, dan orang-orang yang terkait dengan peristiwa traumatis.
3. Pikiran yang mengganggu atau tidak diinginkan
Kilas balik, pikiran, atau kenangan yang berulang dan menyedihkan tentang peristiwa traumatis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News