GenPI.co - Negara berkembang yang menghadiri KTT G20 di Afrika Selatan memanfaatkan pertemuan ini untuk menekan para pemimpin dunia mengenai aksi iklim dan tingginya utang.
Mereka juga berupaya menunjukkan peran sebagai mitra ekonomi strategis dengan potensi di sektor pertambangan, teknologi, dan kecerdasan buatan (AI).
Afrika Selatan dipuji karena mendorong agenda inklusif yang menekankan kebutuhan negara berkembang dan ketimpangan global.
BACA JUGA: Melonjak Tajam, 3 Negara Asia Jadi Sorotan Pada Ranking FIFA Terbaru
Namun, pertemuan di Johannesburg sempat diboikot Amerika Serikat atas klaim Presiden Donald Trump terkait perlakuan terhadap minoritas kulit putih Afrikaner.
Selain anggota G20, Uni Afrika, dan Uni Eropa, beberapa negara berkembang hadir sebagai tamu, termasuk Zimbabwe, Namibia, Jamaika, serta Malaysia.
BACA JUGA: Pemulihan Keuangan Negara Dimulai, KPK Sita Rumah dan Kendaraan dalam Kasus Haji
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menekankan pentingnya keringanan utang yang diterjemahkan menjadi investasi bagi masyarakat.
"Inklusivitas bukanlah amal, melainkan efisiensi," ujarnya, dilansir AP News, Minggu (23/11).
BACA JUGA: 2 Warga Tewas, 27 Orang Masih Dicari dalam Longsor di Banjarnegara
Presiden Namibia Netumbo Nandi-Ndaitwah menyerukan persyaratan pembiayaan yang adil bagi negara berkembang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
