GenPI.co - Uang sebanyak Rp300 miliar yang dipamerkan KPK pada 20 November 2025 bukan dipinjam memakai uang bank, melainkan diambil dari rekening penampungan KPK yang dititipkan di bank.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan pihaknya tidak menyimpan uang sitaan di Gedung Merah Putih KPK.
“KPK tidak menyimpan uang-uang sitaan maupun rampasan di Gedung Merah Putih ataupun di rupbasan (rumah penyimpanan benda sitaan negara). Maka, KPK menitipkannya ke bank, dan ada yang namanya rekening penampungan,” kata dia, dikutip Sabtu (22/11).
BACA JUGA: KPK Panggil eks Bos PT Taspen Iqbal Lantaro untuk Diperiksa soal Kasus Investasi Fiktif
Budi menjelaskan hal ini demi meluruskan kesimpangsiuran di tengah masyarakat yang menyebut KPK meminjam uang Rp 300 miliar dari bank.
“KPK bukan meminjam uang tersebut dari bank. Namun, uang itu memang merupakan barang rampasan KPK yang dititipkan pada rekening penampungan,” papar dia.
BACA JUGA: KPK Pamer Setoran Rp883 Miliar ke Taspen, Hasil Rampasan Korupsi Investasi Fiktif
Budi mengungkapkan uang yang dipamerkan adalah hasil rampasan kasus dugaan korupsi dalam investasi fiktif di PT Taspen atas nama terdakwa Ekiawan Heri Primaryanto.
Terdakwa sudah memperoleh putusan berkekuatan hukum tetap dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
BACA JUGA: KPK Periksa eks Direktur Keuangan PT Taspen Terkait Dugaan Korupsi Investasi Fiktif
“KPK menunjukkan fisik uang tersebut sebagai bentuk transparansi sebagaimana KPK juga sering kali menunjukkan barang bukti dalam sebuah kegiatan tertangkap tangan, maupun barang-barang rampasan yang dikelola dan dirawat secara apik di rupbasan,” ungkap dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
