GenPI.co - Sengketa hukum antara Kylian Mbappe dan mantan klubnya Paris Saint-Germain (PSG) kembali memasuki fase yang lebih panas.
Kedua pihak kini sama-sama menaikkan nilai tuntutan ganti rugi, membuat konflik berkepanjangan ini kian kompleks dan berpotensi menimbulkan dampak besar bagi dunia sepak bola Eropa.
Kasus bermula ketika Kylian Mbappe meninggalkan PSG pada akhir 2023/24 untuk bergabung dengan Real Madrid secara gratis, setelah kontraknya bersama klub asal Paris itu habis.
BACA JUGA: Daftar Top Skor Liga Champions 2025/26: Mbappe Teratas, Rashford Menyusul
Penyerang 26 tahun tersebut kemudian menuntut PSG karena dianggap belum menunaikan kewajiban pembayaran, termasuk gaji tertunda senilai Euro 55 juta euro (sekitar Rp 1 triliun).
Namun, pada sidang pengadilan industrial di Paris awal pekan ini, Mbappe dikabarkan meningkatkan nilai tuntutan menjadi Euro 260 juta (sekitar Rp 5 triliun).
BACA JUGA: Cristiano Ronaldo Masih Nomor 1 di Real Madrid, Kata Kylian Mbappe
Dilansir dari ESPN, Selasa (18/11), angka tersebut mencakup kompensasi gaji, bonus, pesangon yang belum dibayarkan, serta tuntutan baru terkait pelecehan moral, pekerjaan yang tidak dilaporkan, dan pelanggaran itikad baik dari pihak klub.
Perwakilan Mbappe menyebut tuntutan tersebut bukan upaya mencari keuntungan berlebih, melainkan langkah penegakan hak sebagaimana ditetapkan dalam hukum ketenagakerjaan Prancis.
BACA JUGA: Cedera, Kylian Mbappe Tetap Dipaksa Masuk Skuad Timnas Prancis
Tidak tinggal diam, PSG juga mengajukan tuntutan balik yang nilainya jauh lebih besar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News


















































