GenPI.co - Kejagung menggeledah fuel terminal atau terminal bahan bakar minyak (TBBM) PT Pertamina Patra Niaga, Jumat (28/2).
Penggeledahan tersebut merupakan rangkaian penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang tahun 2018-2023.
Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan proses penggeledahan sudah dimulai sejak pukul 10.30 WIB.
BACA JUGA: Kejagung Sebut Kerugian Negara Rp193,7 Triliun Kasus Minyak Mentah Hanya 1 Tahun, Berapa Jika 5 Tahun?
Namun dia belum mengungkapkan mengenai hasilnya. Harli memastikan akan menyampaikannya setelah penggeledahan selesai.
“Penggeledahan di sebuah kantor fuel terminal Tanjung Gerem di Kecamatan Gerogol, Cilegon, Banten,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (28/2).
BACA JUGA: Kasus Korupsi Minyak Pertamina Kian Panas! Dua Pejabat Baru Dijerat Hukum
Sedangkan untuk penggeledahan di sebuah rumah yang ada di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan pada Kamis (27/2) berhasil disita sebuah DVR dan CCTV.
Rumah itu diduga milik seorang pengusaha minyak yakni Muhammad Riza Chalid. Putra Riza yakni Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) menjadi tersangka kasus ini.
BACA JUGA: Kejagung Bongkar Peran 2 Tersangka Baru Kasus Minyak Mentah Pertamina, Mulai dari Mark Up hingga Blending BBM Ilegal
MKAR merupakan beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa. Dalam kasus ini, penyidik masih fokus memeriksa sembilan tersangka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
