GenPI.co - KPK menyita deposito senilai Rp 6,4 miliar dalam penyidikan kasus dugaan korupsi proyek kerja sama pengadaan komputer dan laptop tahun 2017-2018 di PT INTI Persero.
Penyitaan tersebut dilakukan saat penggeledahan di Kantor Asuransi Jasa Raharja Putera Cabang Bandung pada 7 Februari 2025.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan penggeledahan tersebut merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terkait perkara itu.
BACA JUGA: KPK Periksa 5 Ketua Yayasan Terkait Kasus Korupsi Dana CSR BI
“KPK menyita sejumlah barang bukti, termasuk deposito Rp 6,4 miliar, dan sejumlah dokumen terkait perkara,” katanya dikutip dari JPNN.com, Selasa (11/2).
Lembaga antirasuah akan terus berupaya melacak dan menyita aset yang terkait perkara yang sedang disidik itu.
BACA JUGA: Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno Diperiksa KPK dalam Kasus Korupsi Jual Beli Gas
Pelacakan dan penyitaan aset tersebut untuk memulihkan potensi kerugian keuangan negara akibat korupsi pada proyek itu.
Kasus tersebut bermula adanya dugaan penyimpangan pada proyek pengadaan komputer dan laptop pada 2017-2018 di PT INTI.
BACA JUGA: Todung Duga KPK Langgar Hukum soal Penetapan Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka
PT INTI Persero merupakan sebuah perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan teknologi informasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
