
GenPI.co - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak mau mengikuti kebijakan Pemprov Jabar yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer.
"Jakarta mempunyai kebijakan sendiri terkait dengan penertiban warga, mendidik anak-anaknya dan membina warganya," ujar Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim, Senin (12/5).
Cyril menyebut Jakarta memilih memberi ruang pada warga untuk berkreasi seperti di taman dan perpustakaan.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak Militer, Sikap Cak Imin Tegas
Hal inilah yang membuat Pemprov Jakarta memperpanjang jam operasional taman dan perpustakaan hingga malam hari.
"Makanya taman dibuka sampai malam. Artinya membuka ruang bagi anak-anak muda untuk berkreasi di tempat yang seharusnya termasuk perpustakaan," papar dia.
BACA JUGA: Menteri HAM Akan Usulkan Pendidikan Barak Militer ke Mendikdasmen
Di sisi lain, sosok yang akrab disapa Chico ini menyebut pihaknya berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menanggulangi premanisme.
Dalam hal ini, Polri menggelar operasi penanggulangan premanisme pada 15 Mei hingga 30 Mei 2025.
BACA JUGA: Menteri HAM Sebut Pendidikan di Barak Militer Oke, Asal Tanpa Cubit & Pukul
"Kami menyambut baik, positif operasi ini. Tidak ada tempat untuk kekerasan di Kota Jakarta dan sampai hari ini itu masih terus dilakukan," tutur Chico.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News