GenPI.co - Isu gejolak harga pangan kembali muncul seiring pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah mendekati satu tahun.
Beberapa pihak menyebut kenaikan harga ayam dan telur di sejumlah daerah terjadi karena pasokan terserap untuk memenuhi kebutuhan MBG.
Namun, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan bahwa informasi tersebut tidak tepat.
BACA JUGA: 26 Merek Beras Oplosan Diproses Hukum, Mentan: Perintah Langsung Presiden
Menurutnya, pemerintah telah menjaga ketahanan pangan nasional secara terukur, dan harga di tingkat produsen saat ini tetap stabil.
Amran juga menyoroti isu kenaikan harga telur, yang mana dirinya memastikan bahwa fluktuasi harga terjadi dalam waktu singkat dan kini mulai terkoreksi.
BACA JUGA: Beras Oplosan Merajalela, Mentan Gandeng Kapolri & Jaksa Agung
"Kenaikan harga telur yang sempat terjadi bersifat sementara dan berpotensi segera terkoreksi, apalagi harga DOC (Day Old Chicken) telah turun dari Rp 14.000 menjadi Rp 11.500," ucap Amran, Minggu (23/11).
Amran mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengkaji pengaturan HPP jagung, HAP jagung pakan, serta HAP telur ayam ras.
BACA JUGA: Mentan Bongkar Kecurangan MinyaKita dan Minta 3 Pabrik Disegel
"Hal itu bertujuan agar seluruh ekosistem usaha terlindungi, baik petani, peternak, maupun konsumen," kata Amran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































