GenPI.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku tidak akan mundur dari jabatannya.
Seruan Gus Yahya diminta mundur ini muncul di tengah adanya dinamika internal organisasi.
"Masa amanah yang saya terima dari Muktamar Ke-34 berlaku selama 5 tahun dan akan dijalankan secara penuh," kata Gus Yahya, Minggu (23/11).
BACA JUGA: Komisi VIII DPR RI Dukung PBNU, Dorong Ada Teguran Keras untuk Gus Elham
Gus Yahya menegaskan belum menerima surat resmi dalam bentuk apapun terkait isu-isu internal PBNU yang beredar.
Hal ini termasuk dokumen yang beredar di masyarakat adanya risalah hasil rapat harian Syuriyah pada Kamis (20/11).
BACA JUGA: PBNU Sesalkan Aksi Gus Elham, Ingatkan Pendakwah Jaga Martabat
Dalam surat tersebut, Gus Yahya diminta mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU.
Gus Yahya meminta masyarakat mengecek keabsahan dokumen yang beredar di media dan masyarakat.
BACA JUGA: Tayangan Trans7 Lecehkan Pesantren dan Tokoh NU, PBNU Siapkan Langkah Hukum
Di sisi lain, Gus Yahya menegaskan Syuriyah PBNU tidak berwenang memberhentikan jabatan ketua umum.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































