GenPI.co - Uni Eropa menjatuhkan denda sebesar 530 juta euro (USD 600 juta) kepada TikTok setelah penyelidikan selama empat tahun, Jumat (2/5).
Dilansir AP News, hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa data pengguna TikTok ditransfer ke China.
Hal itu dinilai berisiko disalahgunakan atau dimata-matai, dan melanggar aturan perlindungan data pribadi yang ketat di Uni Eropa.
BACA JUGA: TikTok Awards Indonesia 2024 Resmi Digelar, Sorot 81 Kreator Konten Berpengaruh
Komisi Perlindungan Data Irlandia mengatakan TikTok tidak transparan soal ke mana data pribadi pengguna dikirim.
Perusahaan diberi waktu enam bulan untuk memperbaiki sistem agar mematuhi aturan Uni Eropa.
BACA JUGA: Borong Produk UMKM di Live TikTok, Ayu Ting Ting Banjir Pujian
Menurut Wakil Komisaris Graham Doyle, TikTok gagal menjamin data pribadi pengguna Eropa yang diakses dari China mendapatkan perlindungan setara dengan standar Uni Eropa.
TikTok telah lama menjadi perhatian pemerintah Eropa dan Barat terkait risiko keamanan.
BACA JUGA: Diduga Promosi Judi Online, Gunawan Sadbor yang Viral Joget di TikTok Ditangkap
TikTok menyatakan tidak setuju dengan keputusan ini dan akan mengajukan banding.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
