GenPI.co - Presiden Prabowo Subianto pasti bangga dengan anak muda satu ini: mampu memproduksi bom pesawat tempur. Juga sudah mampu memproduksi roket. TKDN-nya sudah lebih 80 persen.
Pabriknya di dekat bandara milik TNI AU yang sekarang juga dipakai pesawat komersial: Abdurrahman Saleh. Di Malang.
Dahlan Iskan bersama Wakil Direktur Sari Bahari, Putra Prathama.--
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Garis Kemampuan
Nama perusahaan itu akan Anda kira rumah makan seafood di pinggir jalan atau mungkin warung Tegal: Sari Bahari.
"Saya tahu itu. Banyak yang bertanya seperti itu," ujar pimpinan perusahaan tersebut: Putra Prathama. Ia anak pertama dari tiga bersaudara. Umurnya baru 33 tahun.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Jangan Ganggu
Putra adalah putra mahkota di Sari Bahari. Ayahnya masih menjabat direktur utama tetapi operasional sehari-hari sudah di tangan Putra –sebagai wakil direktur utama.
TNI AU tentu perlu banyak bom. Utamanya untuk latihan. Sebagian menggunakan bom kosongan. Sebagian lagi bom benaran.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Jembatan Putranto
Baik yang kosongan maupun yang beneran tidak beda: harus bisa dipasang di pesawat tempur, bisa ditembakkan, dan bisa mencapai sasaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































