
GenPI.co - Sejumlah pihak menyayangkan terbakarnya bangunan cagar budaya Gedung Negara Grahadi, di Surabaya, Jawa Timur, dalam aksi unjuk rasa pada Sabtu (30/8) malam.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Rudy Saladin mengaku prihatin dengan peristiwa gedung Grahadi dibakar.
"Kami sangat prihatin ya, karena kami sempat bincang-bincang dengan rekan-rekan dari Disbudporapar Kota Surabaya yang menangani cagar budaya. Ini adalah salah satu cagar budaya yang merupakan kebanggaan masyarakat Surabaya, masyarakat Jawa Timur," kata dia, dikutip Senin (1/9).
BACA JUGA: Gedung Utama DPRD NTB Dibakar, Kerugian Ditaksir Puluhan Miliar Rupiah
Rudy menerangkan Gedung Negara Grahadi digunakan sejak 1930-an. Adapun bangunan induk Grahadi sudah ada sejak tahun 1700-an.
Akan tetapi, aksi oknum melempar bom molotov ke bagian atas gedung sisi barat, sehingga api merambat dam membakar bangunan ini.
BACA JUGA: 7 Halte Dibakar Massa, Seluruh Layanan Transjakarta Dihentikan
"Saya dengan kerendahan hati memohon dengan sangat untuk masyarakat, adik-adik semua, saudara-saudara aku, rekan-rekan, tolong betul-betul jaga kondusivitas, jangan mudah terprovokasi, jangan anarkis karena dampaknya sangat luar biasa," papar dia.
Rudy juga mengajak masyarakat Surabaya dan Jawa Timur untuk menyuarakan aspirasi kepada pemerintah pusat dengan cara yang tertib.
BACA JUGA: Fasilitas Umum Dirusak, Massa Bakar Ruangan Sekwan Gedung DPRD Solo
"Kami tidak mau disusupi, kami tidak mau diprovokasi, sehingga peran serta dari masyarakat di tempat masing-masing sangat kami butuhkan. Tolong betul-betul kita jaga rumah kita," tegas Mayjen Rudy.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News