
GenPI.co - Manajemen Persik Kediri akan melaporkan aksi pelemparan batu terhadap bus pemainnya setelah laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (11/5).
Manajemen juga menyayangkan aksi pelemparan terhadap bus pemain timnya setelah laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (11/5).
Aksi premanisme ini mencoreng upaya perbaikan kompetisi sepak bola Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 suporter pada tahun 2022 lalu.
BACA JUGA: Persebaya Surabaya Waspadai Kebangkitan Persik Kediri di Derbi Jatim
Laga yang berakhir dengan kemenangan Persik 3-0 ini sebagai penanda kembalinya digelarnya pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang pascatragedi.
Manajer Persik Kediri Moch Syahid Nur Ichsan menyayangkan aksi pelemparan bus ini.
BACA JUGA: Terpuruk di Peringkat ke-12, Persik Bidik Poin Penuh di 5 Laga Akhir
Hal ini mengingat banyak pihak masih terus berupaya melakukan perbaikan kualitas kompetisi sepak bola nasional.
"Tentu dari kami menyayangkan kejadian tersebut, apalagi saat ini sedang bebenah. Jujur saja kami kaget," kata dia, dikutip Senin (12/5).
BACA JUGA: Arema FC Kembali ke Stadion Kanjuruhan Malang, 2.000 Petugas Dikerahkan
Aksi pelemparan ini terjadi saat bus yang membawa pemain Persik dan ofisial keluar dari kawasan Stadion Kanjuruhan menuju hotel tempat mereka menginap.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News