GenPI.co - Statistik menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di wilayah paling miskin masih lebih rentan mengalami kerusakan gigi dibandingkan mereka yang tinggal di wilayah paling kaya.
Menurut laporan terbaru program Inspeksi Gigi Nasional Skotlandia, sekitar 71,4% anak di daerah termiskin tidak menunjukkan perubahan kesehatan gigi yang signifikan pada 2025.
Dilansir PA Media, Minggu (26/10), angka itu jauh lebih rendah dibandingkan 89,6% anak di wilayah paling sejahtera.
BACA JUGA: 5 Alasan Kentang Layak Masuk Menu Sehat, Kaya Nutrisi
Meski secara umum terdapat peningkatan kesehatan gigi anak sejak 2011, laporan tersebut mencatat bahwa kemajuannya melambat.
Program nasional menemukan bahwa sekitar 81,5% anak sekolah dasar tidak memiliki tanda-tanda kerusakan gigi yang jelas pada 2025, hanya sedikit turun dari 81,9% pada 2023.
BACA JUGA: 5 Manfaat Jus Acar bagi Kesehatan, Kaya Nutrisi dan Menyegarkan
Rata-rata jumlah gigi yang mengalami kerusakan meningkat tipis dari 0,36 pada 2023 menjadi 0,40 pada 2025.
Sejak 2005, tren penurunan tingkat kerusakan gigi berjalan positif.
BACA JUGA: 5 Kandungan Nutrisi dalam Kentang, Si Sumber Energi Alami
Namun, laporan menyebut bahwa kemajuan tersebut tampaknya mencapai titik puncak sejak pandemi covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

















































